Surabaya, 16 Februari 2025 – Suasana khidmat dan penuh kebersamaan terasa di Masjid Hidayatullah RW 02, Kelurahan Made, Kecamatan Sambikerep pada Minggu malam. Ratusan warga hadir dalam acara Ruwaḥan Akbar, sebuah tradisi doa bersama untuk mengenang dan mendoakan leluhur yang telah berpulang.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk Babinsa Kelurahan Made Koramil 0830/21 Lakarsantri, Pelda Edi Suyanto, yang turut serta memenuhi undangan warga binaannya. Selain itu, tampak hadir Kapolsek Lakarsantri, Lurah Made, Bhabinkamtibmas Made, tokoh agama, serta warga setempat.
Acara Ruwaḥan Akbar diawali dengan pembacaan tahlil dan doa bersama, dipimpin oleh KH. Khozim Mustafid, S.Pd.T., M.Pd., seorang ulama dari Surabaya yang memberikan tausiah tentang makna kebersamaan dan pentingnya mendoakan leluhur.
Dalam tausiahnya, KH. Khozim mengingatkan bahwa Ruwaḥan bukan sekadar tradisi, tetapi juga wujud kepedulian dan penghormatan kepada para pendahulu yang telah berjasa dalam kehidupan kita. Ia juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama serta memperkuat rasa persaudaraan di tengah masyarakat.
Pelda Edi Suyanto, yang hadir mewakili Koramil 0830/21 Lakarsantri, menyampaikan bahwa kehadirannya dalam acara ini adalah bagian dari tugasnya sebagai Babinsa dalam membangun sinergi dengan warga binaan.
"Kami sebagai aparat teritorial selalu berusaha hadir dalam kegiatan masyarakat, termasuk kegiatan keagamaan seperti ini. Semoga acara Ruwaḥan ini membawa berkah dan semakin mempererat persatuan warga Made, " ujar Pelda Edi.
Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan serta terus memperkuat nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Para tokoh agama dan masyarakat juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. Dengan semangat kebersamaan, diharapkan Ruwaḥan Akbar tidak hanya menjadi momen doa, tetapi juga ajang mempererat tali silaturahmi antar warga.